Jumlah tambang terbuka (open-cast) terus berkurang, sementara jumlah tambang bawah tanah yang dalam semakin meningkat. Sumber daya mineral baru bertambah langka dan semakin sedikit bijih berkualitas tinggi yang tersisa untuk dimanfaatkan. Hal ini memaksa perusahaan tambang untuk mengeksplorasi endapan mineral pada area yang lebih terpencil dan sulit diakses, dan sering berada pada medan yang keras. Banyak tambang sudah mencapai akhir masa hidupnya dengan penurunan kualitas bijih, yang ditunjukkan dengan peningkatan biaya bijih per ton. Karenanya risiko, waktu pemenuhan pesanan dan biaya operasional terus menanjak. Perusahaan tambang terus berhadapan dengan tantangan operasional. Menjaga produktivitas di hadapan kadar bijih yang menurun, bertambahnya eksplorasi yang mahal, peningkatan sensitivitas terhadap lingkungan serta volatilitas biaya yang belum pernah terjadi sebelumnya dan juga pengawasan peraturan, memerlukan penyelesaian masalah dan sistem yang lebih canggih untuk menjaga kegiatan berjalan dengan lancer. Teknologi digital merebak sebagai solusi yang tepat untuk membuat platform inovasi dan kolaborasi.
Solusi Tambang Hytera berfokus pada empat kondisi pemakaian utama: platform terintegrasi, pekerja yang saling terhubung, pusat operasional jarak jauh, dan komunikasi instan. Dengan mempertemukan data yang berasal dari aset fisik lapangan dan mengaktifkan ases luar lapangan secara virtual dari jauh, perusahaan tambang bisa meningkatkan kemampuan mereka dalam menganalisis informasi secara real-time, menambah kapasitas digital dan menciptakan platform untuk mengintegrasikan data, analitik dan alur kerja mereka.